20 Maret, 2009

BRI KOM MADIUN







BriKoM : Berita Komunitas Madiun 2009


Januari





Selamat datang tahun 2009 ……..
Mengawali tahun 2009 para bruder komunitas Madiun mengadakan renungan yang dikemas dalam ibadat tutup tahun. Br. Alek selaku pimpinan komunitas memimpin acara ini, Br. Suryadi membacakan kronik komunitas dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2008. Suasana semakin hidup ketika Br. Viktor, Br. Agus dan Br. Michael membagikan pengalaman hidup mereka selama tinggal dikomunitas Madiun. Br. Viktor mengungkapkan rasa syukurnya terlebih kebersamaan yang kembali dialami bersama komunitas Madiun. Br. Agus mengungkapkan bahwa Madiun menjadi salah satu komunitas yang ditempati dengan waktu paling lama, dibanding dengan komunitas lain yang pernah di tempati. Disamping rasa syukur dan terima kasih juga sekaligus berpamitan karena tugas baru yakni di komunitas Ruteng, Br. Michael tahun 2009 ini memasuki usia 74 mensharekan bahwa : ….. bulan Januari ini ulang tahun ke 50 menginjakkan kaki di komunitas madiun, ketika saat itu datang merasa bingung bahkan merasa tidak krasan dan inginnya mau pulang. Apa sebab ? datang dari kampung Gunung Pati tidak tahu apa itu bahasa belanda tetapi jam 6 sore datang jam 7 malam langsung mengikuti ovisi berbahasa belanda !. Memang benar bahwa kedatangan selama hampir 50 tahun hidup membiara ini, hamper 40 tahun tinggal di komunitas Madiun, selebihnya menjadi guru di Surabaya dan mengawali pendirian novisiat di Yogya. Sungguh-sungguh pengalaman istimewa.

Tanggal 7 Januari , tepatnya hari Rabu ada suasana lain di ruang rekreasi bruderan. Nampak para romo Cornelius, Magetan, para frater yang sedang TOP di Cornelius dan Materdei, para suster dari aneka terekat (OSU, MC, ALMA, AK) serta para bruder CSA yangs emua tergabung dalam Badan Koordinasi religius Keuskupan Surabaya Kevikepan Madiun (BKRKS) mengaadkan acara natalan. Acara didahului dengan ibadat sore bersama, dilanjutkan laporan pertanggungjawaban program kerja kepengurusan BKRKS selama tahun 2008. Selanjutnya diadakan acara spontanitas dari masing-masing komunitas. Untuk Komunitas CSA menampilkan sang pesulap ulung kebanggaanya. Br. Mickael cukup sukses mengelabui (bc : trik sulap) audiens dalam pertunjukan berdurasi 30 menit itu dengan bukti semua kaum berjubah itu tiada henti tertawa dari awal sampai akhir. Tentu tertawa yang penuh arti karena merasakan kegembiraannya. “ Ada-ada saja ….. perilaku bruder tua ini… yang jelas lebih dari 60 religius malam itu berhasil di “bohongi”. Acara lebih semarak dengan makan malam dengan menu patungan ari masing-masing komunitas. Komunitas CSA mendapat tugas menyediakan nasi putih.

Tanggal 8 januari pagi jam 01. 00 br. Agus berangkat ke Surabaya dalam rangka keberangkatannya menuju komunitas Ruteng, tempat tugas yang baru. Diantar oleh dua bruder yakni Br. Kosmas dan Br. Dedi, langsung meuju bandara Djuanda karena sesuai jadual penerbangan jam 8.00 terbang menuju bandara Kupang.
Selamat jalan Br. Agus dan selamat menikmati suasana sejuknya udara Ruteng……!


Tanggal 8 januari
Jam 03.00 pagi setelah Br. Agus berangkat giliran bruder Ketua BKRKS Br. Alek pun berangkat. Keberangkatan ini bukan dalam rangka mengantar Br. Agus namun ke Rumah Sakit Santa Clara untuk mengadukan perutnya yang dirasakan sakit sekali. Hal ini dilakukan karena sakit yang tidak sewajarnya mengingat sebelumnya tidak makan yang aneh-aneh…..
Dugaan rupanya tidak meleset ada sesuatu yang terjadi dengan ginjalnya. Setelah sempat pulang ke bruderan meskipun diantar oleh mobil rumah sakit namun dalam seharian tetap merasakan sesuatu yang tidak nyaman. Rasa sakit ini bertahan sampai 4 hari dan pada tanggal 13 kembali cek ke dokter dan hasilnya di dalam ginjal bersemayam batu yang sangat menganggu pencernaan. Setelah opname 2 malam di Rumah sakit St. Clara, dr. David (dokter yang mendiaknosa) menyarankan untuk rujuk ke rumah sakit yang lebih besar mengingat keterbatasan peralatan medis di Madiun, Maka hasil pembicaraan antara Dokter David (pihak rumah sakit) , Br.Alek dan Bruder Pemimpin Umum diputuskan Rumah sakit rujukan yakni RS Elisabet Semarang. Tanggal 15 siang dengan ambulance rumah sakit (dijaga perawat) Br. Alek berangkat ke Semarang. Br. Viktor ikut serta dalam mobil ini karena kebetulan juga akan menuju Generalat untuk rapat dewan. Selanjutnya Br. Alek menjadi pasien RS Elisabet Semarang. Sampai dengan operasi non bedahnya untuk mengeluarkan batu ginjalnya,. Hal yang menambah sakit rupanya Br. Alek dari hasil cek dokter juga sakit demam berdarah dan paratipus. Bebarapa hari di rumah sakit akhirnya dalam rangka menjalani penyembuhan Br. Alek tinggal di Komunitas Generalat.


Pebruari
Tanggal 1 Pebruari dilaksanakan upacara pembukaan rangkaian kegiatan HUT sekolah. 75 tahun usia SDK Santo Yusuf, 60 tahun Usia SMPK Santo Yusuf dan 19 tahun untuk TKK Santo Yusuf.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemuda dan olah raga Madiun Drs. Maidi, S.H. M.Hum sekaligus membuka tanda dimulainya kegiatan dengan pengguntingan balon Sedianya hal ini akan dilakukan Walikota Madiun, namun karena ada acara mendadak kepentingan dinas di Propinsi Jatim maka sambutan dan pesan pembukaan acara dibacakan oleh Bp. Maidi. Kesan yang muncul dari kandidat Sekretaris Daerah Madiun ini Santo Yusuf sangat baik dalam even-event yang dilakukan bahkan dikenal dengan di dinas pendidikan tiap tahun selalu rutin mengadakan acara lomba dan olah raga. Yang sangat mengesan dari kehadiran kepala dinas pendidikan ini menyanggupi memberikan tanda tangan dalam piagam lomba pengetahuan (sains) karena sangat berarti bagi anak-anak yang berprestasi. Diakhir kesempatan setelah acara pemotongan tumpeng membuka ramah tamah sederhana Bp. Maidi menyempatkan menyumbangkan lagu dan foto bersama.
Terima kasih ......atas perhatian yang diberikan kepada kami semua.



Gelar pertandingan semifutsal diselenggarakan tanggal 1-10 Pebruari dengan peserta 32 sekolah yang terdiri dari 32 tim futsal putra dan 11 tim futsal putri. Tim putri SDK Santo Yusuf menunjukkan prestasinya dengan menjuarai kegiatan ini sekaligus menempatkan salah satu pemainnya menjadi top score.

Tim Putra harus puas dengan merebut juara III, namun demikian tetap menunjukkan sportivitas sebagaimana tujuan acara ini dilaksanakan yakni menggalang persaudaraan dalam sportivitas para pemain.

Tanggal 1 Pebruari ini Panti Asuhan madiun mendapat kunjungan 50 anak dari panti asuhan Don Bosco Surabaya. Panti Asuhan yang dikelola oleh suster Putri kasih itu sampai sekarang memang menjadi mitra kental panti asuhan putra Santo Aloisius, karena dari merekalah anak-anak itu datang. Para suster mengirimkan anak-anak yang sudah usia SMP untuk ke Madiun karena memang disana khusus untuk anak-anak sampai dengan kelas 6.
Kedatangan mereka dengan tujuan utama lebih mengikatkan persaudaraan diantara adik dan kakak. Kedatangan mereka disuguhi dengan pertunjukan sulap dari Br. Michael. Anak-anak sangat senang dengan acara ini.

Diawal tahun 2009 ini Panti Asuhan Madiun dengan berbagai pertimbangan mendasar memulangkan 3 anak asuhnya kerumah masing-masing, sehingga saat ini panti asuhan putra berpenghuni 13 anak.

Tanggal 9 br. Viktor sakit sehingga harus istirahat beberapa hari di kamar, rupanya waktu bekerja dan kurang istirahat menyebabkan kepala pusing cukup berat.

Tanggal 12 Komunitas Madiun kedatangan tamu menginap yakni Br. Piet Kopong dari postulat dalam rangka mengantar salah satu postulant (Oktavianus) yang dipulangkan ke Manggarai oleh karena sesuatu hal. Dimaksudkan untuk sementara sambil menunggu jadwal kapal ke Kupang untuk tinggal dikomunitas Madiun. Rupanya waktu menunggu untuk hari yang belum pasti karena setelah di tanyakan ke agen kapal belum ada kepastian kapan kapal berangkat sehingga, Oktavianus harus bertahan cukup lama di Madiun.

Tanggal 13 br. Suryadi ke Yogya mengurus perpanjangan STNK vespa, berangkat jam 04 pagi langsung menuju samsat Yogya dan juga langsung kembali ke Madiun begitu urusan selesai sehingga tidak mampir komunitas Yogya.


suryadi_csa@yahoo.com

Tidak ada komentar: